Pastinya kita semua tidak asing lagi mendengar cerita tentang burung Rajawali.
Rajawali adalah burung yang mampu terbang pada ketinggian bahkan dalam badai sekalipun.
Alkisah: Seekor burung Rajawali bertelur, dan pada waktunya tiba telur itupun menetas. Maka lahirnya seekor Anak Rajawali.
Anak Rajawali lahir dengan segala sesuatu yg telah dipersiapkan oleh induknya. Sarangnya yang ditata rapi dengan ranting dan juga sedikit dari dedaunan kering, didalam sarang itu terdapat juga bulu dari induk Rajawali yang mungil. Fungsi dari bulu itu juga adalah sebagai penghangat pada Anak Rajawali itu tatkala induknya pergi mencari makanan. Waktu demi waktu pun berlalu, maka saatnya sang induk Rajawali harus melatih anaknya dengan kehidupan yang sedikit lebih keras. Setelah dilihatnya Oleh Induknya bahwa anaknya sudah siap untuk mengetahui akan kerasnya hidup, Maka pelatihan pun dimulai.
Satu persatu dari sarang itu dikoyakkan induknya, sehingga yang tersisa hanya sedikit dari ranting-rantingnya. Setelah selesai mengoyakkan sarangnya, pergilah sang induk meninggalkan anaknya. Jika saja anaknya bisa berbicara dengan bahasa manusia, ia sudah berkata setegah inikah sang bunda meninggalkan anaknya? disaat sarangnya sudah terkoyak, angin badai datang menerpa dalam kedinginan, bahkan sarang yang ditempati pun adanya ditempat yang tinggi yang sulit untuk dijangkau oleh makhluk lain. Anak Rajawali ini menjerit kedinginan, karena sudah tidak ada sarang utuh yang bisa membuatnya sedikit nyaman. dia menangis sekuat-kuatnya meminta pertolongan sang induk, namun sang induk pergi entah kemana. Semakin tertekan batinnya, mungkin anak rajawali pun sempat berpikir, jika saja harus hadapi hidup seperti ini, ia lebih baik memilih mati.
Waktu pun berlalu, dan sang induk memperhatikan bahwa anaknya harus siap menghadapi tantangan yang lebih besar lagi. Maka dibongkarnyalah ranting-ranting terakhir dari sarang tersebut. dan apa yang terjadi, jatuhlah anak Rajawali itu dari ketinggian sarangnya. Sang anak Rajawali semakin merintih dengan kengerian yang dihadapi. Sedangkan sang induk hanya menatapi dirinya jatuh semakin jauh. Rasa hancur hati anak rajawali itu denga perlakuan sang induk, awalnya sarang telah dikoyakkan, yang ditinggalkan hanya beberapa ranting sebagai tempat perteduhan, setelahnya dia harus dijatuhkan dari ketinggian yang sulit dihadapinya. Bahkan anak rajawali pun belum bisa untuk terbang. Lama kelamaan, anak rajawali itu pun jatuh sudah hampir mendekati bumi. Namun dengan ukuran yang tepat sebelum mengenai tanah, sang induk dengan cepat meluncur dari ketinggian. Setelah disadari anaknya, ternyata ia tidak benar-benar jatuh namun sekarang telah berada dipunggung induknya dan kembali terbang lagi pada ketinggian, kembali dijatuhkan, lagi dan lagi.
Akhirnya melewati tantangan itu perlahan-lahan sang anak rajawali mulai membuka sayapnya dan mengepakkannya maka terjadilah hal yang luar biasa, diluar dari pemikian sang anak. barulah disadarinya bahwa apa yang selam ini diperbuat induknya adalah untuk kebaikannya.
Demikianlah kehidupan kita, Tuhan membiarkan kita melewati badai hidup, kesusahan demi kesusahan sengaja diperhadapkan kepada kita, sampai kita mampu melewatinya.
Terkadang penderitaan yang kita alami, kita semua mengeluh tanpa mengingat rencana Tuhan dalam kehidupan kita. Namun demikianlah caraNya Tuhan, agar kita bisa lebih dewasa Rohaninya. Kita bisa lebih bijaksana dalam mengambil keputusan. dan yang terpenting adalah, Tuhan ingin agar kita harus senantiasa berharap kepada Dia.
0 komentar:
Posting Komentar